Keutamaan Lapar

Pada jaman modern seperti sekarang ini, “Lapar” seolah-olah sebuah kata yang menggambarkan suatu keadaan yang harus dihindari. Dijauhi dan diusahakan dengan segenap tenaga dan pikiran agar kita dan keluarga kita benar-benar jauh dari keadaan yang disebut dengan “Lapar”. Kebanyakan dari kita seolah-olah sudah mempunyai satu definisi antara lapar dan kelaparan, yaitu harus dihindari. Hingga kita sampai-sampai membabi buta dalam usahanya menjauhkan kita dan keluarga kita dari kondisi tersebut, sampai-sampai tidak menghiraukan antara yang halal dan haram. Dan kondisi yang ingin diwujudkan adalah lawan dari lapar itu sendiri yaitu, kenyang.

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Makanlah dan minumlah dan janganlah melampaui batas.Sungguh Allah tidak suka orang yang melampaui batas itu. (al-A’raf : 31)

Padahal dalam lapar banyak sekali keutamaannya. Di bawah ini akan kami nukilkan sebagian tentang keutamaan lapar dan tercelanya kenyang :

  1. Telah berkata Umar ra. ; Takutlah akan kekenyangan sebab kekenyangan itu memberati hidup dan berbau busuk ketika mati.
  2. Berkata Syaqiq al-Balakhi ; Ibadat itu suatu pekerjaan, pokoknya ialah berkhalwat (mengasingkan diri di tempat sunyi) dan alatnya adalah lapar.
  3. Luqman berkata kepada putranya : Hai anakku, jika perut itu penuh, maka tidurlah pikiran, bisulah hikmah dan semua anggota mogok dari mengerjakan ibadat.
  4. Al-Fudhail bin Iyadh berkata kepada nafsunya : Sesuatu apakah yang engkau takuti? Takutkah engkau lapar? Janganlah engkau takut yang demikian. Engkau lebih hina bagi Allah untuk yang demikian itu. Sesungguhnya Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya pun lapar.
  5. Berkata Malik bin Dinar : Aku berkata kepada Muhammad bin Wasi’ : Hai Abu Abdullah! Bahagialah orang yang mempunyai penghasilan yang menguatinya dan membuat ia tidak tamak kepada manusia. Lantas Muhammad bin Wasi’ berkata kepadaku : Hai Abu Yahya! Bahagialah orang yang sesore-sore dan sepagi-pagi dalam keadaan lapar, sedangkan ia rela kepada hukum Allah.
  6. Berkata Yahya bin Mu’az : Laparnya orang-orang yang cinta Tuhan itu memperingatkan ; laparnya orang-orang taubat itu ujian ; laparnya orang-orang yang bekerja sungguh-sungguh itu siasat ; dan laparnya orang-orang zuhud (bertapa) itu hikmah.
  7. Dalam Kitab Taurat ada tertulis ; Takutlah kepada Allah, dan kalau engkau kenyang, ingatlah kepada orang-orang yang kelaparan.
  8. Sahal at-Tusturi telah melihat (mengumpulkan) lebih dari 20 hari tidak makan. Untuk makanannya setahun cukuplah dengan satu dirham. Ia memandang agung kepada persoalan ini dan menganggap penting kepadanya, hingga ia mengatakan bahwa Hari Kiamat tidak akan datang pada amal/baik yang lebih utama daripada meninggalkan kelebihan makanan, guna mengikuti jejak Nabi saw dalam makan beliau. Dan berkata Sahal : Orang-orang pandai tidak melihat sesuatu yang lebih berguna bagi agama dan dunia daripada lapar. Ia berkata : Aku tidak tahu ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi orang-orang yang menuntut akhirat daripada makan. Berkata Sahal : Hikmah dan ilmu itu diletakkan di waktu lapar dan maksiat serta kebodohan itu diletakkan di kala kenyang. Kata Sahal : Allah tidak pernah disembah dengan sesuatu yang lebih utama daripada tidak menurutkan hawa nafsu dalam hal meninggalkan halal. Dalam hadits disebutkan : “Sepertiga untuk makanan, maka barangsiapa makan lebih atas sepertiga, maka sungguh ia makan dari kebaikan-kebaikannya.”
  9. Ditanyalah seorang yang bijaksana : Dengan kait apa aku mengikat nafsu? jawab orang yang bijaksana itu : Ikatlah nafsumu dengan lapar dan dahaga. Tundukkanlah ia dengan menyembunyikan kepopuleran, meninggalkan kemuliaan dan kekuasaan. Hinakanlah ia dengan meletakkannya di bawah kaki putra-putra pencinta akhirat. Pecahkanlah ia dengan meninggalkan tingkah laku lahir dari orang -orang ahli ibadat. Selamatkanlah ia dari penyakit-penyakitnya dengan senantiasa buruk sangka terhadap nafsu dan bersahabat dengan nafsu tanpa melayani keinginannya.
  10. Berkata Abu Talib al-Makki : Perut itu seumpama Mizhar (sebangsa mandolina) yaitu kecapi yang berongga dan bertali (string atau snaar), ia akan bagus suaranya karena talinya yang ringan dan halus dan juga karena berongga tak berisi. Begitu pula perut apabila ia kosong lebih enak untuk membaca, lebih betah untuk berdiri sembahyang dan lebih sedikit tidur.
  11. Berkata Abu Bakar bin Abdullah al-Muzani : Ada tiga orang yang dicintai oleh Allah Ta’ala : (1) orang yang sedikit tidur (2) orang yang sedikit makan dan (3) orang yang sedikit kesenangan.

Bersabda Rasulullah saw :

إنّ أهل الجوع فىالدّنياهم أهل الشّبع فىالاخرة وإنّ أبغض النّاس إلىالله المتخمون الملأى وما ترك عبد أكلة يشتهيهاإلاّكنت له درجة فىالجنّة

Artinya : “Bahwa orang-orang yang ahli lapar di dunia itu mereka yang ahli kenyang di akhirat dan bahwa orang yang paling dibenci di sisi Allah ialah orang-orang yang jelek pencernaannya dan penuh. Seseorang tidak meninggalkan suatu makanan yang diingininya, kecuali makanan itu akan menjadi derajat baginya di syurga.”

 Semoga bermanfaat.

This entry was posted in Tasawuf, Uncategorized and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment